materi ceramah tentang doa

Artinya: Ya Allah, ya Tuhanku lapangkanlah untukku dadaku, mudahkanlah untukku urusanku, uraikanlah simpul pengikat lisanku, agar mereka memahami perkataanku. Video Doa Akan Ceramah/Pidato - Doa Pembuka Hati Itulah Bacaan Doa Ketika Akan Ceramah, Berpidato Lengkap dalam bahasa arab, tulisan latin dan terjemahannya. Materipidato tentang pendidikan. Sebelum membahas mengenai pendidikan marilah kita melihat kembali manfaat yang kita peroleh dari pendidikan itu sendiri. Pidato pendidikan adalah kegiatan yang berbicara kepada kerumunan orang yang bertujuan untuk mengekspresikan pendapat mereka dan menyampaikan ide tentang sesuatu atau masalah. Pidato Untukrefreshing atau bisa sebagai materi ceramah agama Islam anda. tentang bulan ramadhan terbaru ceramah tentang keutamaan bulan suci ramadhan contoh jadwal kultum ramadhan contoh pidato tentang puasa wajib doa kedua orang tua menurut muhammadiyah ebook kultum ramadhan judul ceramah setelah. Khitan atau sunatan sudah sangat familiar dan ContohTeks Ceramah tentang Hari Pahlawan. Oleh yuliantoedi. November 10, 2018. Post a Comment. RELATED: Soal Pilihan Ganda Materi Proposal Kelas XI | Bagian 2. Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang saya hormati, Sebentar lagi kita akan sampai pada hari yang sangat bersejarah, yaitu tanggal 10 November atau yang disebut dengan Hari Pahlawan. Berikut ini contoh teks pidato tentang Tahun Baru Islam 1 Muharram untuk anak SD terbaru dan menyentuh.. Tahun baru Islam menjadi salah satu momen bagi umat Muslim untuk merayakannya dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Dalam perayaan menyambut Tahun Baru Islam biasanya, Sekolah, Pondok Pesantren hingga Remaja Masjid akan mengadakan kegiatan keislaman, seperti tabligh Rencontre En Ligne Gratuit Pour Les Femmes. KEUTAMAAN DAN KEMULIAAN DO’AOleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih1. Do’a adalah ibadah berdasarkan firman Allah وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ“Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. [Ghafir/40 60].Imam Hafizh Ibnu Hajar menuturkan bahwa Syaikh Taqiyuddin Subki berkata Yang dimaksud doa dalam ayat di atas adalah doa yang bersifat permohonan, dan ayat berikutnya an ibaadatiy menunjukkan bahwa berdoa lebih khusus daripada beribadah, artinya barangsiapa sombong tidak mau beribadah, maka pasti sombong tidak mau demikian ancaman ditujukan kepada orang yang meninggalkan doa karena sombong dan barangsiapa melakukan perbuatan itu, maka dia telah kafir. Adapun orang yang tidak berdoa karena sesuatu alasan, maka tidak terkena ancaman tersebut. Walaupun demikian memperbanyak doa tetap lebih baik daripada meninggalkannya sebab dalil-dalil yang menganjurkan berdoa cukup banyak. [Fathul Bari 11/98].Dari Nu’man bin Basyir bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ ” Doa adalah ibadah“, kemudian beliau membaca ayat اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu“. [Ghafir/40 60].Imam Hafizh Ibnu Hajar menuturkan bahwa Imam At-Thaibi berkata Sebaiknya hadits Nu’man di atas difahami secara arti bahasa, artinya berdoa adalah memperlihatkan sikap berserah diri dan membutuhkan Allah, karena tidak dianjurkan ibadah melainkan untuk berserah diri dan tunduk kepada Pencipta serta merasa butuh kepada Allah. Oleh karena itu Allah mengakhiri ayat tersebut dengan firman-Nya “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu”. Dalam ayat ini orang yang tidak mau tunduk dan berserah diri kepada Allah disebut orang-orang yang sombong, sehingga berdoa mempunyai keutamaan di dalam ibadah, dan ancaman bagi mereka yang tidak mau berdoa adalah hina dina. [Fathul Bari 11/98].Catatan Hadits yang berbunyi الدُّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ “Doa adalah initi ibadah” [Hadits Dhaif. Didhaifkan Al-Albani, Ta’liq ala Misykatul Masabiih 2/693 No. 2231]2. Doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda لَيْسَ شَىْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ“Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa“. [Sunan At-Timidzi, bab Do’a 12/263, Sunan Ibnu Majah, bab Do’a 2/341 No. 3874. Musnad Ahmad 2/362].Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits tersebut adalah tidak ada sesuatu ibadah qauliyah ucapan yang lebih mulia di sisi Allah daripada doa, sebab membandingkan sesuatu harus sesuai dengan substansinya. Sehingga pendapat yang mengatakan bahwa shalat adalah ibadah badaniyah yang paling utama sehingga hal ini tidak bertentangan dengan firman اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu“. [Al-Hujurat/49 13].3. Allah murka terhadap orang-orang yang meninggalkan doa, berdasarkan hadits bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam لَمْ يَسْأَلْ الله غَضَبَ اللهُ عَلَيْهِ“Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan memurkainya“. [Sunan At-Tirmidzi, bab Do’a 12/267-268].Imam Hafizh Ibnu Hajar menuturkan bahwa Imam At-Thaibi berkata “Makna hadits di atas yaitu barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Dia akan murka begitu pula sebaliknya Dia sangat senang apabila diminta hamba-Nya”. [Fathul Bari 11/98]Imam Al-Mubarak Furi berkata bahwa orang yang meninggalkan doa berarti sombong dan merasa tidak membutuhkan At-Thaibi berkata bahwa Allah sangat senang tatkala dimintai karunia-Nya, maka barangsiapa yang tidak memohon kepada Allah, maka berhak mendapat hadits di atas menunjukkan bahwa permohonan hamba kepada Allah merupakan kewajiban yang paling agung dan paling utama, karena menghindar dari murka Allah adalah suatu yang menjadi keharusan. [Mura’atul Mashabih 7/358]4. Doa mampu menolak takdir Allah, berdasarkan hadits dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الْدُعَاءُ“Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa“. [Sunan At-Tirmidzi, bab Qadar 8/305-306]Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa yang dimaksud adalah, takdir yang tergantung pada doa dan berdoa bisa menjadi sebab tertolaknya takdir karena takdir tidak bertolak belakang dengan masalah sebab akibat, boleh jadi terjadinya sesuatu menjadi penyebab terjadi atau tidaknya sesuatu yang lain termasuk takdir. Suatu contoh berdoa agar terhindar dari musibah, keduanya adalah takdir Allah. Boleh jadi seseorang ditakdirkan tidak berdoa sehingga terkena musibah dan seandainya dia berdoa, mungkin tidak terkena musibah, sehingga doa ibarat tameng dan musibah laksana panah. [Mura’atul Mafatih 7/354-355].Syaikh Utsaimin ditanya “Kita sering mendengar orang berdoa Ya Allah kami tidak memohon agar takdir kami dirubah akan tetapi kami meminta kelembutan dalam takdir tersebut. Apakah doa tersebut dibolehkan .?”Jawaban Berdoa seperti itu dilarang dan haram sebab doa bisa merubah takdir seperti yang telah disebutkan dalam hadits di atas. Bahkan orang yang berdoa seperti itu menantang Allah dan seakan mengatakan “Ya Allah takdirkanlah kepadaku apa saja yang Engkau kehendaki tetapi berilah kelembutan dalam takdir tersebut”.Seharusnya orang yang berdoa berketetapan hati dalam doanya, seperti berdoa Ya Allah kami memohon rahmat-Mu dan kami berlindung dari siksaan-Mu, dan doa semisalnya. Apabila seorang berdoa kepada Allah agar tidak dirubah takdirnya, maka apa manfaatnya sementara doa bisa merubah takdir, dan bisa jadi takdir tersebut hanya bisa berubah lantaran doa. Yang penting doa tersebut di atas tidak boleh dan hendaknya dihindarkan serta barangsiapa yang mendengar doa seperti itu sebaiknya menasehatinya. [Liqa’ Babul Maftuh 5/45-46]5. Orang yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu berdoa berdasarkan hadits Nabi bahwasanya beliau Shallallahu alaihi wa sallam النَّاسِ مَنْ عَجَزَ عَنِ الدُّعَاءِ وَأَبْخَلُهُمْ مَنْ بَخِلَ بِالسَّلاَمِ“Orang yang lemah adalah orang yang meninggalkan berdoa dan orang yang paling bakhil adalah orang yang bakhil terhadap salam“. [Al-Haitsami, kitab Majma’ Az-Zawaid. Thabrani, Al-Ausath. Al-Mundziri, kitab At-Targhib berkata Sanadnya Jayyid bagus dan dishahihkan Al-Albani,As-Silsilah Ash-Shahihah 2/152-153 No. 601].Imam Manawi berkata bahwa yang dimaksud dengan Ajazu an-naasi adalah orang yang paling lemah akalnya dan paling buta penglihatan hatinya, dan yang dimaksud dengan Min ajzin an ad-dua’i adalah lemah memohon kepada Allah terlebih pada saat kesusahan dan demikian itu bisa mendatangkan murka Allah karena dia meninggalkan perintah-Nya padahal berdoa adalah perkerjaan yang sangat ringan.[Faidhul Qadir 1/556].Ahli syair berkata. Janganlah kamu meminta kepada manusia, memintalah kepada Dzat yang pintu-Nya tidak pernah akan murka jika engkau tidak meminta-Nya, sementara manusia marah jika sering diminta. Syair di atas menjadi bantahan terhadap anggapan bahwa yang lebih baik tidak Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan berdoa, barangsiapa yang meninggalkan doa berarti menentang perintah Allah dan barangsiapa yang melaksanakan berarti telah memenuhi perintah-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintahKu, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran“. [Al-Baqarah/2 186].Syaikh Sa’di mengatakan bahwa ayat di atas sebagai jawaban atas pertanyaan para sahabat kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mereka bertanya Wahai Rasulullah, apakah Allah dekat sehingga kami memohon dengan berbisik-bisik ataukah Dia jauh sehingga kami memanggil-Nya dengan berteriak ? Maka turunlah ayat Allah. [Tafsir At-Thabari dan didhaifkan oleh Imam Ahmad 3/481].“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat”. Karena Allah adalah Dzat Yang Maha Melihat, Maha Mengetahui dan Maha Menyaksikan terhadap sesuatu yang tersembunyi, rahasia dan mengetahui perubahan pandangan mata serta isi hati. Allah juga dekat dengan hamba-Nya yang meminta dan selalu sanggup mengabulkan permintaan. Maka Allah berfirman “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku”.Doa adalah dua macam yaitu doa ibadah dan doa permohonan. Kedekatan Allah dengan hamba-Nya terbagi dua macam yaitu ; kedekatan ilmu-Nya dengan setiap mahluk-Nya dan kedekatan dengan hamba-Nya dalam memberikan setiap permohonan, pertolongan dan taufik kepada yang berdoa kepada Allah dengan hati yang khusyu’ dan berdoa sesuai dengan aturan syariat serta tidak ada penghalang diterima doa tersebut seperti makan makanan yang haram atau semisalnya, maka Allah berjanji akan mengabulkan permohonan tersebut. Apalagi bila disertai hal-hal yang menyebabkan terkabulnya doa seperti memenuhi perintah Allah, meninggalkan larangan-Nya baik secara ucapan maupun perbuatan dan yakin bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Maka Allah berfirman “Maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintahKu dan hedaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.Artinya orang yang berdoa akan berada dalam kebenaran yaitu mendapatkan hidayah untuk beriman dan berbuat amal shalih serta terhindar dari kejahatan dan kekejian. [Tafsir As-Sa’di 1/224-225].7. Imam Zarkasi berkata bahwa konsentrasi dalam berdoa serta menunjukkan sikap rendah, tunduk, penghambaan dan merasa membutuhkan Allah adalah merupakan ibadah yang paling agung bahkan demikian itu menjadi syarat sahnya berjanji akan memberikan pahala orang yang berdoa, meskipun tidak dikabulkan Berdoa adalah menyibukkan diri untuk mengingat Allah sehingga timbul dalam hati rasa pengagungan terhadap kebesaran Allah dan ingin kembali kepada-Nya berhenti dari maksiat. Sering mengetuk pintu mempunyai kesempatan besar untuk masuk, sehingga ada pepatah bahwa barangsiapa yang sering mengetuk pintu, maka suatu saat akan diberi izin masuk sehingga dikatakan ”Diberi kesempatan berdoa lebih baik daripada diberi sesuatu”.9. Banyak berdoa bisa menghindarkan bencana dan musibah, sebagaimana firman Allah yang mengkisahkan tentang Nabi Ibrahim Alaihissallam وَاَدْعُوْ رَبِّيْۖ عَسٰٓى اَلَّآ اَكُوْنَ بِدُعَاۤءِ رَبِّيْ شَقِيًّا“Dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku“. [Maryam/19 48]Dan firman Allah tentang Nabi Zakaria رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا“Ia berkata ’Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku“. [Maryam/19 4 Al-Azhiyah fi Ahkamil Ad’iyah hal. 38-42].10. Sebagian orang hanya berdoa sekali atau dua kali dan setelah merasa tidak dikabulkan, lalu berhenti berdoa. Jelas tindakan seperti itu adalah tindakan yang keliru bahkan dia harus terus menerus mengulangi doanya hingga Allah Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam يَزَالُ يُسْتَجابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بإثم أو قَطِيعَةِ رَحِمٍ ما لم يستعجلْ ، قيل يا رَسول الله ، ما الاستعجال ؟ قال يقول قد دعوتُ ، وقد دَعَوتُ فلم أرَ يستجيب لي ، فَيَسْتَحْسِرُ عند ذلك ، ويَدَعُ الدعاءَ“Do’a seorang hamba akan selalu dikabulkan selagi tidak memohon sesuatu yang berdosa atau pemutusan kerabat, atau tidak tergesa-gesa. Mereka bertanya Apa yang dimaksud tergesa-gesa ? Beliau menjawab ” Dia berkata ; Saya berdoa berkali-kali tidak dikabulkan, lalu dia merasa menyesal kemudian meninggalkan doa“. [Shahih Muslim, kitab Dzikir wa Do’a 4/87].Menurut Imam An-Nawawi yang dimaksud menyesal adalah meninggalkan doa. [Syarh Shahih Muslim 17/52].Maka seharusnya seorang hamba harus terus berdoa dan tidak boleh bosan serta merasa tidak dikabulkan doanya. Dalam ucapan “Saya berdoa berkali-kali tetapi tidak dikabulkan”.Syaikh Al-Mubarak Furi mengatakan bahwa Syaikh Al-Qari berkata “Yang dimaksud dengan kalimat tersebut adalah tidak melihat hasil doa saya. Terkadang merasa doanya lambat dikabulkan atau putus asa dari berdoa dan keduanya tercela. Perlu diketahui, ada waktu tertentu untuk terkabulnya doa, sebagaimana yang diriwayatkan bahwa doa Musa dan Harun agar Fir’aun dihancurkan oleh Allah baru terkabul setelah empat puluh tahun. Adapun berputus asa dari rahmat Allah tidak akan terjadi kecuali atas orang-orang kafir”. [Mura’atul Mafatih 7/348].Imam Hafizh Ibnu Hajar berkata bahwa di dalam hadits di atas terdapat etika berdoa yaitu terus mengajukan permohonan dan tidak berputus asa dalam berdoa sebab demikian itu merupakan bagian dari sikap ketundukan dan penyerahan diri kepada Allah serta merasa membutuhkan Allah, oleh karena itu sebagian ulama salaf berkata “Kami lebih takut dihalangi untuk berdoa daripada dihalangi terkabulnya doa”.Imam Ad-Dawudi berkata “Dikhawatirkan orang yang mengatakan bahwa dia selalu berdoa tetapi tidak dikabulkan maka doanya benar-benar tidak dikabulkan, atau benar-benar tidak dikabulkan penangguhan siksa akhirat atau pengampunan dosa-dosanya”.Imam Ibnul Jauzi berkata “Ketahuilah bahwa doa orang mukmin tidak mungkin ditolak, boleh jadi ditunda pengkabulannya lebih baik atau digantikan sesuatu yang lebih maslahat dari pada yang diminta baik di dunia atau di akhirat. Sebaiknya seorang hamba tidak meninggalkan berdoa kepada Rabbnya sebab doa adalah ibadah yaitu ibadah penyerahan dan ketundukan kepada Allah”. [Fathul Bari 7/348 ]Dari Aisyah Radhiyallahu anha bahwa beliau berkata “Tatkala Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam terkena sihir orang Yahudi bernama Lubaid bin A’sham, beliau berkata sehingga seakan-akan Rasulullah melakukan sesuatu padahal tidak melakukannya hingga pada suatu malam Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berdoa kemudian berdoa dan terus berdoa”. [Shahih Muslim, kitab Salam bab Sihir 7/14]Imam An-Nawawi berkata bahwa hadits di atas menekankan kepada setiap hamba tatkala tertimpa bencana atau musibah untuk memperbanyak doa dan terus berserah diri kepada Allah. [Syarh Shahih Muslim 7/14].Dari Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu anhu berkata bahwa tatkala saya mulai bertempur saat perang Badr saya kembali dengan cepat untuk melihat apa yang dikerjakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, ternyata beliau sedang bersujud dan membaca Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Maha Kekal, Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Maha Kekal, kemudian saya kembali bertempur, lalu saya kembali lagi ke tempat Rasulullah, saya temui beliau dalam keadaan sujud, kemudian saya kembali bertempur lalu saya kembali ke tempat beliau dan saya temui masih membaca doa tersebut sehingga Allah memberikan kemenangan”. [Sunan At-Tirmidzi, bab Doa 13/78. Dishahihkan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/98]Dari Ubadah bin Shamit Radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ مَا عَلَى الأرْضِ مُسْلِمٌ يَدْعُو الله تَعَالَى بِدَعْوَةٍ إِلاَّ آتَاهُ اللهُ إيَّاها ، أَوْ صَرفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ، مَا لَمْ يَدْعُ بإثْمٍ ، أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ ، فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ القَومِ إِذاً نُكْثِرُ قَالَ اللهُ أكْثَرُ . رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ “Tidak ada seorang muslim berdoa kepada Allah di dunia dengan suatu permohonan kecuali Allah akan mengabulkannya atau menghilangkan daripadanya keburukan yang semisalnya, selagi tidak berdoa sesuatu dosa atau pemutusan kerabat. Ada seorang laki-laki dari suatu kaum berkata Jikalau begitu saya akan memperbanyak doa. Beliau bersabda ”Allah mengabulkan doa lebih banyak daripada yang kalian minta”. [Sunan At-Tirmidzi, bab Doa 13/78. Dishahihkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul bari 11/98].11. Hadits yang berbunyi. “Allah mencintai orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam berdoa“. [Hadits Dhaif, Al-Albani berkata dalam Silsilah Dhaifah bahwa hadits ini bathil 2/96-97].[Disalin dari buku Jahalatun nas fid du’a, edisi Indonesia Kesalahan Dalam Berdoa, oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, hal 37-42, Terbitan Darul Haq, Penerjemah Zaenal Abidin, Lc.] Home /A7. Adab Do'a dan.../Keutamaan Dan Kemuliaan Do’a Ilustrasi Contoh Ceramah, Foto dok. Muhammad Adil UnsplashContoh Ceramah Agama Islam yang Penuh Hikmah untuk ReferensiIlustrasi Contoh Ceramah, Foto dok. Masjid Pogung DalanganUnsplashSyukron wahamdan lillah. Segenap kesyukuran untuk-Nya. Tiada illah selain-Nya. Semoga kita senantiasa ada dalam lindungan-Nya. Allahumma shali ala Muhammad. Semoga shalawat senantiasa untuk teladan kita, Nabi Muhammad kultum sebelumnya kita sudah mengupas perihal puasa sebagai penghapus dosa-dosa dan puasa sebagai penghalang dari api neraka. Berikut adalah keutamaan berpuasa merupakan sebab tercapainya kebahagiaan dunia akhirat. Rasulullah SAW bersabda. “Ada dua kegembiraan bagi seorang yang puasa kegembiraan saat dia berbuka dan kegembiraan saat berjumpa dengan Rabb-Nya di akhirat.” HR Bukhori dan MuslimPuasa merupakan jalan menuju Surga. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan hadis yang cukup panjang berkenaan dengan ini. Rasulullah SAW bersabda. “Sesungguhnya di surga nanti ada sebuah pintu yang dinamakan Ar-Rayyan, orang-orang yang berpuasa akan masuk Surga melalui pintu tersebut dan tak seorang pun yang akan memasukinya selain kepada mereka, "Di mana orang-orang yang berpuasa?" Maka kemudian mereka berdiri dan dikatakan, "Tak seorang pun memasuki pintu tersebut selain mereka." Maka, jika mereka telah masuk semua, pintu itu segera ditutup kembali dan tidak diperkenankan memasukinya selain mereka.”Puasa dapat memberi syafaat. Dari Abdullah bin Amr bin Ash RA., Rasulullah SAW bersabda, “Puasa dan Al Quran dapat memberikan syafaat bagi hamba pada hari kiamat. Puasa akan berkata, "Ya Rabb, aku telah mencegahnya dari makan dan syahwatnya sepanjang siang hari, maka berikanlah syafaatku kepadanya." Al Quran berkata, "Aku telah mencegahnya dari tidur pada malam hari maka berikanlah syafaatku kepadanya." Lalu, keduanya pun memberikan syafaat.” HR. Ahmad, Al Hakim, Ibnu MubarokBau orang yang berpuasa lebih harum dari kesturi. Rasulullah SAW bersabda, “Demi jiwa Muhammad di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang sedang puasa itu lebih disukai Allah dari pada aroma kesturi.” HR. Bukhori dan Muslim agungnya keutamaan ibadah puasa. Pada akhirnya, semoga kita dapat melaksanakan puasa sebaik-baiknya dan mendapatkan keutamaan yang istimewa tersebut. Aamin Ya Rabb. Wallahu a’lam bishawab. Hasbunalloh wani’mal wakil, ni’mal maula wani'mannasir.Ceramah oleh Prito WindiartoRamadhan adalah nama bagi bulan ke-9 dalam kalender Islam. Para ahli bahasa Arab mengatakan bahwa "Ramadhan" merupakan bentuk masdar dari kata "Ramda" yang bermakna "hari yang sangat panas, yang memanaskan batu dan pasir, tempat panas yang membakar kaki saat berjalan dengan kaki telanjang" atau dari kata "Ramda’a" yang bermakna "tempat yang terpanggang oleh terik matahari."Bagi kaum Muslimin, Ramadhan merupakan bulan penuh berkah yang dilimpahi banyak rahmat. Dengan makna yang dikandungnya serta kepingan zaman suci dan ganjaran-ganjaran yang dijanjikannya, Ramadhan ibarat sultan bagi 11 bulan bulan Rajab datang, kita mempersiapkan diri menyongsong hari-hari penuh penghambaan. Kita akan kembali mengoreksi kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan, mengintrospeksi diri dengan tobat dan istigfar, meningkatkan penghambaan dengan berbagai ibadah, serta berusaha untuk meraih kemurnian hati dan bulan Rajab dan Syaban, puasa kita tingkatkan, lebih berhati-hati dengan keharaman, menyibukkan diri dengan Alquran, serta memberi lebih banyak kebaikan dan kemanfaatan bagi hakikatnya, sama seperti hadis nabi yang berbunyi, "Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan." Ibadah-ibadah di bulan Rajab dan Sya'ban ibarat persiapan untuk menyambut bulan Ramadhan dan agar dapat memanfaatkannya dengan maksimal. Rasulullah bersabda"Celakalah seseorang yang ketika disebut-sebut diriku di depannya ia tidak membaca shalawat atasku. Celaka pula seseorang yang bila bulan Ramadhan menemuinya lalu pergi sebelum ia mendapat ampunan-Nya. Dan celakalah seseorang yang kedua orangtuanya atau salah satunya berusia lanjut tetapi tidak dapat memasukkan dirinya ke dalam surga dengan membuat mereka ridha."Ceramah oleh Ali Unsal RoomPI - Ini teks ceramah singkat tentang Berdoa kepada Allah SWT. Di momen bersama atau dalam acara keluarga maupun kegiatan peringatan hari besar agama, biasanya ceramah singkat sangatlah diminati. Ceramah singkat tentang Berdoa kepada Allah SWT sebagai pemupuk diri atau siraman rohani agar keimanan semakin mantap. Berikut teks Ceramah singkat tentang Berdoa kepada Allah SWT yang dikutip dari berbagai sumber, cocok untuk dibawakan di momen-momen kebersamaan. Baca Juga Teks Ceramah Singkat Tentang Berperilaku Jujur Assalamualaikum wr. Wb. Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kepada kita semua nikmat sehat serta nikmat iman sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang insya Allah mulia ini. Shalawat serta salam selalu kita sanjungkan kepada Rasulullah Muhammad Salallahualaihiwasalam, semoga kita selalu mendapat syafaatnya pada hari kiamat nanti. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan memberikan ceramah mengenai berdoa. Berdoa kepada Allah Swt adalah perbuatan mulia yang sangat penting untuk dikerjakan oleh orang Islam. Berdoa tidak sekadar menyampaikan keinginan dan harapan seorang hamba kepada-Nya. Akan tetapi, berdoa juga merupakan perbuatan ibadah yang berpahala. Allah Swt. berfirman "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." QS Al-Baqarah [2] 186 Terkini Ibunda Aisyah radhiyallahu Ta’ala anha mengatakanسَلُوا اللَّهَ كُلَّ شَيءٍ حَتَّى الشِّسعَ“Mintalah kepada Allah bahkan meminta tali sendal sekalipun.” HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman 2/42, al-Albani berkata “mauquf jayyid” dalam Silsilah adh- Dha’ifah no. 1363Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda إِذَا تَمَنَّى أَحَدُكُمْ فَلْيُكْثِرْ فَإِنَّمَا يَسْأَلُ رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ“Barangsiapa yang mengangankan sesuatu kepada Allah, maka perbanyaklah angan-angan tersebut karena ia sedang meminta kepada Allah Azza wa Jalla.” HR. Ibnu Hibban no. 889, dishahihkan al-Albani dalam Shahih al–Jami’ no. 437Dalam hadits lain disebutkanلِيَسْئَلْ أَحَدُكُمْ رَبَّهُ حَاجَتَهُ أَوْ حَوَائِجَهُ كُلَّهَا حَتَّى يَسْأَلَهُ شِسْعَ نَعْلِهِ إِذَا انْقَطَعَ وَحَتَّى يَسْأَلَهُ الْمِلْحَ“Hendaklah salah seorang diantara kamu sekalian meminta kepada Tuhannya akan segala kebutuhannya hingga meminta tali sandalnya yang putus atau sampai meminta garam sekalipun.” HR. At-Tirmidzi no. 3604, dalam Silsilah adh–Dha’ifah [1362] al-Albani mengatakan “hadits ini dhaif”Allah Ta’ala memerintahkan segenap hamba-Nya untuk memperbanyak doa dan permohonan kepada Allah Ta’ala. Sering berdoa kepada Allah Azza wa Jalla merupakan indikasi betapa ia hamba yang sangat butuh pertolongan dari-Nya. Orang yang selalu berdoa, dia hakikatnya memperbanyak ibadah kepada-Nya, dan juga seorang insan yang begitu mencintai Dzat Yang Maha Mengabulkan beriman akan selalu butuh kepada Allah Ta’ala, ia merasa dirinya tak memiliki kekuatan tanpa bersandar serta bertawakal kepada Dzat Yang Maha Perkasa dan Bijaksana. Selayaknya, seorang mukmin tidak memiliki sifat sombong dengan meremehkan pentingnya sebuah kenyataan memprihatinkan ketika banyak kaum muslimin terjebak dalam kesyirikan dengan berdoa kepada selain Allah Ta’ala. Bukankah Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menyatakan bahwa doa adalah ibadah. Dalam Alqur`an surat an-Naml ayat 62, Allah Ta’ala berfirman,أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ“Atau siapakah yang memperkenankan doa orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang kamu manusia sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada Tuhan yang lain? Amat sedikitlah kamu mengingatNya?”Hendaklah kaum muslimin senantiasa memurnikan doanya kepada Allah Ta’ala agar ia dicatat sebagai hamba yang bertakwa. Dan orang yang berdoa kepada selain Allah Ta’ala maka doa itu akan sia-sia belaka dan tak memberi manfaat, bahkan akan dari itu, wahai saudaraku muslim, jauhilah berdoa dan memohon kepada selain Allah Ta’ala karena hal itu akan membuatmu kafir dan tersesat. Berdoalah kepada Allah Ta’ala yang mempunyai kemampuan mengabulkan sehingga engkau akan menjadi orang-orang beriman yang bertauhid. “Jalan Hidup Golongan Yang Selamat” [terjemah], Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, hlm. 106Doa adalah senjata orang mukmin dalam segala keadaan dan suasana, tatkala bahagia dia harus bersyukur dengan banyak memuji kepada Allah Ta’ala. Dalam keadaan berduka seorang hamba harus mohon kekuatan dan keteguhan hati agar Allah Ta’ala menjadikannya kuat dan tegar. Begitulah doa dengan izin Allah Ta’ala, akan selalu memotivasi kita untuk optimis menjalani kehidupan, membuat semangat menatap masa depan dan menjauhkan dari berbagai bisikan-bisikan setan yang melemahkan dahsyatnya kekuatan sebuah doa. Banyak kesusahan diangkat, penyakit disembuhkan, kesuksesan diraih, dan berbagai prahara kehidupan dapat diselesaikan dengan doa dan pertolongan Allah Ta’ala. Sesuatu yang sepertinya mustahil terjadi bisa menjadi kenyataan indah karena kekuatan sebuah doa yang diucapkan dengan ikhlas kepada Allah Ta’ala, dengan kesabaran yang disertai keimanan yang mantap hanya fokus pada pertolongan Allah Ta’ berputus asa ketika doa belum dikabulkan, yakinlah Allah Ta’ala akan mencintai orang yang banyak bermunajat kepada-Nya. Bisa jadi doa Anda dikabulkan dalam bentuk lain atau dikabulkan di akhirat. Yang pasti, Allah Maha Mendengarkan lagi Mengabulkan Isruwanti Ummu NashifaReferensi Jalan Golongan yang selamat, Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, Media Hidayah, Yogyakarta, dan Sholat Istikharoh, Samir Qorni Muhammad Rizq, Media Hidayah, Yogyakarta, Faidah Kitab Tauhid, Abu Isa Abdullah bin Salam, LBI al-Atsari, Yogyakarta, 1426 H. Contoh kultumnya dapat Anda simak di bawah ini. Mukadimah bahasa arab di-latin-kan Bismillahirrahmaanirrahiim, Assalamu alaikum wr., wb., Asyhaduanlaa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhuu wa rasuuluhu. Alhamdulillahi rabbil alamiin wabihii nasta'iinu 'alaa umuriddunyaa waddiin wa 'ala aalihii waashhaabihi ajma'iin. Qoolallohu Ta'aala fil Quranil kariim, a'udzubillahi minassyaitoonirrojiim - Ud'uunii astajib lakum al ayah. Hadirin yang mengharapkan ridho Allah, senang sekali karena pada hari ini kita bisa berjumpa di tempat ini untuk menimba ilmu keislaman yang Insya Allah akan menjadi bekal kita di yaumul akhir. Pertama-tama, sebagai muslim kita memiliki kebutuhan untuk dekat dengan sang Pencipta kita yakni Allah SWT. Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk memanjatkan puji serta syukur kepada-Nya selama kita hidup di bumi ini, karena semua yang kita nikmati adalah karunia dari-Nya. Shalawat beserta salam yang kita ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW semoga dicurahkan juga kepada keluarganya, sahabatnya, dan semoga semua yang taat kepada risalahnya mendapatkan keselamatan pula, termasuk kita selaku umatnya. Isi/ bahasan kultum Kultum yang akan saya sampaikan pada kesempatan ini yaitu tentang keutamaan berdoa. Sebagaimana dalam mukadimah tadi, saya telah membacakan firman Allah dalam surat Al-Mu'min atau Al-Ghafir dibaca Al Gofir ayat 60 yang berbunyi "Ud'uunii astajib lakum", yang artinya "Berdoalah kepadaku, maka niscaya akan ku kabulkan". Maha benar Allah dengan segala firmannya. Berdasarkan ayat di atas, jelas sudah bahwa Allah telah menganjurkan kepada kita untuk berdoa kepada-Nya. Dan Allah telah berjanji dalam ayat tersebut akan mengabulkan doa hambanya yang meminta atau memohon kepada-Nya. Jadi, ketika berdoa maka manfaatnya adalah doa yang kita panjatkan akan dikabulkan oleh Allah SWT. Sekarang, di pikiran hadirin pasti bertanya-tanya, bukan? Biar saya tebak, mungkin pertanyaan Anda begini. "Saya sudah sering berdoa, tapi mengapa doa saya tidak dikabulkan hingga saat ini?". Anda bisa membacanya melalui link tersebut. Bagaimana cara agar doa kita mustajab cepat dikabulkan? Caranya yaitu dengan menjauhi dan meninggalkan faktor penyebab ditolaknya doa. Dengan demikian, maka Insya Allah, doa yang kita mohon bisa segera dikabulkan. Dan kita selaku muslim, sebaiknya berbaik sangka terhadap Allah SWT, karena dengan hal tersebut hati kita akan selalu terjaga kesuciannya. Dan itu pun menjadi salah satu faktor doa cepat terkabul. Selain itu ada pula waktu khusus yang tepat untuk berdoa, seperti ketika sujud dalam melaksanakan shalat. Sebagian ulama berpendapat bahwa saat bersujud ketika shalat adalah keadaan di mana muslim dekat dengan Allah. Ada juga keterangan yang menyebutkan doa ketika seorang manusia sedang ter*ani*aya, ketika malam lailatul qadar, dan sebagainya. Di luar hal itu, setiap kegiatan yang dilakukan oleh muslim adalah doa. Mengapa? Karena semua aktivitas yang dilakukan seorang muslim semua ada tuntunan-nya, dan ada doa nya masing-masing. Semoga dengan kultum ini, semakin menambah motivasi kita untuk selalu berdoa dan memohon tanpa henti demi kebaikan yang telah kita perbuat kepada sesama manusia. Sehingga kita selalu berlomba-lomba dalam kebaikan untuk bekal di akhirat. Penutup Mari kita segenap berdoa untuk kebaikan dunia dan akhirat. "Robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil-akhiroti hasanah, wa qinaa adzabannaar." Wasaalamu alaikum wr., wb., Sahabat Pidato ID, hanya itu Contoh Ceramah Kultum Tentang Doa yang bisa saya sampaikan. Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan. Mungkin Yang Kamu Cari Contoh Pidato Bahasa Sunda tentang Kebersihan Lingkungan dan Terjemahannya Contoh Pidato Perpisahan untuk Guru Purnabakti atau Pensiun Contoh Pidato Upacara Bendera Hari Senin Terlengkap Contoh Pidato Peresmian Masjid Baru Contoh Pidato Singkat Calon Presma dalam Pemilihan Ketua BEM Contoh Pidato Perpisahan Guru yang Pindah Sekolah Contoh Sambutan Panitia Kegiatan Seminar Umum Contoh Pidato Motivasi dari Pimpinan Kantor untuk Karyawan Naskah Pidato Singkat Perpisahan Kelas 6 SD Contoh untuk Siswa Ceramah Singkat tentang Faedah Menyantuni Anak Yatim Beserta Haditsnya Contoh Pidato Awal Semester Masuk Sekolah Contoh Pidato Singkat Tahun Baru Ceramah Islami Singkat tentang Manfaat Jujur dilengkapi dengan kisah Nabi Muhammad Pidato Singkat Bahasa Inggris tentang Kemerdekaan dan Artinya Contoh Pidato Bahasa Inggris tentang Global Warming Contoh Pidato Perpisahan Sekolah dalam Bahasa Sunda untuk Siswa Contoh Pidato Bahasa Inggris tentang Pendidikan dan Artinya Contoh Pidato Dampak Pencemaran Lingkungan dan Solusinya Contoh Pidato Bahasa Sunda tentang Pentingnya Pendidikan Pidato Singkat tema Pemberdayaan Lingkungan Cara Membuat atau Menyusun Naskah Pidato Versi Kami Contoh Pidato Sambutan dalam Kegiatan Reboisasi Penghijauan Lingkungan Contoh Pidato Sambutan dalam Acara Ulang Tahun Anak Contoh Ceramah Pendek tentang Kebersihan Contoh Ceramah Islami Singkat mengenai Ikhlas Contoh Ceramah Islami tentang Sabar Contoh Pidato Perpisahan Pimpinan di Kantor Sambutan Ketua Panitia Lomba Agustusan di Desa Contoh Pidato Sambutan Ketua Pelaksana Kegiatan Maulid Nabi Ceramah Mengenai Kewajiban Mencari Ilmu Contoh Ceramah Kultum Tentang Doa

materi ceramah tentang doa